WEBINAR SERIES INSTIPER III “Integrated Farming for Millenial Entrepreneurs”

Setelah sukses menyelenggarakan Webinar ICT Retooling Program series 1 dan 2 pada (19-20/10) lalu, INSTIPER kembali menyelenggarakan webinar series 3 dengan tema “Integrated Farming for Millennial Entrepreneurs” pada (10/11) melalui aplikasi Zoom Cloud Metting dan live streaming Youtube INSTIPER Yogyakarta.

Pada webinar dengan tema Integrated Farming for Millenial Entrepreneurs kali ini, menghadirkan tiga narasumber yang sudah handal pada bidangnya yaitu: Deeng Sanyoto selaku Head of Partnership and Social Impact TaniHub, Agung Wedha selaku Ketua Forum Petani Muda Bali Petani Muda Keren, dan narasumber ketiga adalah Farida Aryati selaku Owner Rachmat Purnama Farm. Pada webinar kali ini dimoderatori oleh Fariha Wilisiani, selaku Ketua Prodi Magister Manajemen Perkebunan INSTIPER Yogyakarta.

Integrated farming atau sistem pertanian terpadu merupakan sistem manajemen pertanian menyeluruh yang bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Perkembangan ICT (information, communication, and technology) yang sangat pesat saat ini sangat mendukung pada perkembangan integrated farming.

Namun masih banyak masyarakat yang sulit menemukan ide pengembangan sistem pertanian modern dan cara mengimplementasikannya. Pengetahuan, cara praktik dan pengembangan pertanian modern sangat diperlukan untuk meningkatkan kebermanfaatan dari pertanian modern ini.

Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng selaku Rektor INSTIPER pada sambutannya menyampaikan, “Webinar ini diharapkan dapat menjadi wahana pengenalan cara-cara atau hal yang harus diperhatikan untuk mencoba dan mempraktekkan modern farming melalui integrated farming serta bagaimana produk yang dihasilkan menjadi terkenal dengan nilai jual yang terbaik. Pelaku modern farming yang menjadi narasumber pada webinar ini menjadi contoh sukses dalam praktek pelaksanaannya”.

Deeng Sanyoto, Head of Partnership and Social Impact TaniHub, menyampaikan bahwa, “Sebagai millennial entrepreneurs harus berani berinovasi dengan menciptakan alat, sistem, atau aplikasi yang memberikan nilai tambah atau dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Tani Hub berusaha memotong rantai pasok produk pertanian dan meningkatkan kualitas produk serta memasarkan produk yang dihasilkan oleh petani mitranya dengan harga yang kompetitif”.

Narasumber kedua, Agung Wedha, Ketua Forum Petani Muda Bali Petani Muda Keren sepakat dengan pernyataan yang disampaikan oleh Deeng Sanyoto dan menambahkan, “Bahwa dalam integrated farming juga perlu memperhatikan kondisi ekologi sehingga saat ini Petani Muda Keren mengembangkan Bali Organik Subak yang mengedukasi petani di Bali untuk mempraktekkan sistem pertanian organik. Agung Wedha juga menambahkan untuk lebih menghargai produk petani lokal dengan membeli produk petani lokal maka kita menyelamatkan ekonomi petani Indonesia”.

Farida Aryati narasumber terakhir menutup materi webinar dengan menjelaskan, “Bahwa peternakan terpadu (integrated farming) harus berkonsep  zero wastedimana kotoran ternak diolah menjadi kompos  untuk pupuk tanaman dan biogas.Sisa pakan dialirkan untuk budidaya ikan, ke kolam dan kolam apung. Biogas dipergunakan untuk kegiatan memasak dan sebagian untuk penerangan. Ampas biogas dialirkan ke kolam ikan, difermentasi untuk ditambahkan pada pembuatan log media jamur. Semua kegiatan dilakukan dari hulu sampai hilir”tutup Farida Aryati.

Selain webinar series 1-3 yang telah sukses diselenggarakan, INSTIPER akan kembali menyelenggarakan Webinar ICT Retooling Program series 4 pada (24/11) dengan tema Integrating  The ICT, Mechanization, Automation in Agro and Forestry Industry. Webinar ini terbuka untuk umum dan gratis.