MAHASISWA INSTIPER PRAKTEK OLAH BIJI KOPI HINGGA MENJADI PRODUK SIAP SAJI

Kopi merupakan salah jenis tanaman tropis yang banyak dikonsumsi masyarakat karena mengandung kafein. Kandungan kafein di dalam kopi dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh. Kopi juga mempunyai sifat sebagai anti bakteri yang baik sehingga memungkinkan untuk menyembuhkan berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi mahasiswa dalam pengolahan hasil perkebunan khususnya kopi, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan praktek lapang pengolahan kopi yang dirancang secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran langsung di lapangan agar mahasiswa tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikan keterampilan teknis secara nyata.
Dalam kegiatan praktek lapang yang dilakukan oleh mahasiswa INSTIPER Yogyakarta, diajarkan pengolahan pasca panen kopi hingga pengolahannya menjadi produk siap saji.
Dr. Maria Ulfah, S.TP., MP selaku Wakil Rektor I bidang akademik menyampaikan “Praktek lapang ini merupakan bagian dari kurikulum di INSTIPER yang bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa untuk dapat berkerja di lapangan dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari proses kuliah maupun praktikum. Praktek lapang ditujukan bagi mahasiswa semester lima dengan syarat sudah menempuh kuliah sebanyak 80 SKS. Praktek lapang pengolahan kopi ini hanya ditujukan bagi mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Pertanian dan Prodi Agroteknologi”.
Mohammad Prasanto Bimantio, S.T., M.Eng selaku PLT Ketua Prodi Teknologi Hasil Pertanian menjelaskan “Mahasiswa kami yang mengikuti PL pengolahan kopi langsung diajari mulai dari proses sortasi buah ceri kopi untuk mengenali mutu bahan baku sejak awal. Selanjutnya mahasiswa hingga dikenalkan berbagai metode pengolahan kopi baik secara basah (washed), kering (natural), maupun honey process. Mereka juga mempelajari proses fermentasi, teknik pengeringan biji kopi, dan penyangraian (roasting) yang menjadi tahapan krusial dalam membentuk cita rasa kopi”.
Dr. Dina Mardhatillah yang merupakan dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian dan merupakan dosen pembimbing lapang untuk melengkapi pengolahan kopi menambahkan, “Bagi mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Pertanian tidak berhenti di tahap pengolahan pascapanen hingga roasting, mahasiswa juga diperkenalkan pada aspek sensori dan olfactory kopi, termasuk teknik dasar cupping untuk menilai karakteristik rasa dan aroma kopi secara profesional. Ini menjadi bekal penting dalam memahami kualitas dan diferensiasi produk kopi di tingkat hilir”.
“Kami juga membekali mahasiswa dengan kemampuan penyeduhan kopi, mulai dari teknik espresso-based seperti espresso, cappuccino, dan latte, hingga metode manual brew seperti V60, French Press, dan AeroPress. Tujuannya adalah agar mereka mengenal dunia kopi secara utuh, dari kebun hingga ke cangkir, serta mampu menjawab kebutuhan industri kopi spesialti yang terus berkembang”, tambah Dr. Dina Mardhatillah.
INSTIPER Yogyakarta juga memiliki kegiatan ko-kurikuler INSTIPER Coffee Academy (ICA) bagi mahasiswa yang tertarik dengan budidaya dan pengolahan kopi. Mahasiswa yang tergabung dalam ICA diajarkan tentang budidaya tanaman kopi, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran atau penjualan yang saat ini sudah berjalan di INSTIPER Coffee Shop yang menyediakan berbagai minuman kopi.
“Kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi kami dalam mendukung hilirisasi komoditas kopi nasional dan pengembangan SDM yang memiliki keahlian praktis serta potensi kewirausahaan di sektor kopi. Kami percaya bahwa pendidikan tinggi harus hadir langsung dalam membentuk insan perkebunan yang siap menghadapi tantangan industri, serta mampu menciptakan inovasi di sepanjang rantai nilai kopi”, terang Dr. Dina Mardhatillah.