INSTIPER Rayakan Dies Natalis ke-64

Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) menyelenggarakan Puncak Acara Dies Natalis ke – 64 pada 10 Desember 2022 dengan acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis INSTIPER yang diselelanggarakan secara luring di GRHA INSTIPER. 
INSTIPER menyelanggarakan berbagai acara dalam rangka Dies Natalis yang ke-64. Rangkaian acara Dies Natalis INSTIPER dimulai dari INSTIPER Agromart, acara Anjangkasih dan ziarah kubur para pendiri INSTIPER, Expo & Gelar Riset Teknologi, Job Fair, Konsorsium Mekanisasi, Forum Sawit Indonesia, Forum Diskusi Gula Indonesia, Family Gathering, Busines Talk dan Reuni, seminar dan kompetisi barista kopi.
Pada sambutan Dr. Harsawardana selaku rektor INSTIPER menyampaikan, “Dies tahun ini, kami telah mengambil tema “Delapan Windu Kontribusi INSTIPER Kepada Bangsa”. Tema tahun ini juga selaras dengan perjalanan INSTIPER selama 64 tahun, dimana INSTIPER merupakan penyumbang Sumber Daya Manusia (SDM) terbesar dibidang perkebunan kelapa sawit, karena 10 tahun terakhir ini kelapa sawit adalah merupakan sumber devisa terbesar di Indonesia. Selain itu pada usianya yang sudah mencapai 64 tahun ini, INSTIPER konsisten untuk menyiapkan lulusan unggul yang adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi terkini untuk dapat diaplikasikan di dunia usaha dan dunia industri bidang perkebunan dan perhutanan yang menjadi core competencynya sejak awal berdiri”.
Pada DIES 64 tahun ini INSTIPER menghadirkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang memberikan kuliah umum dan motivasi untuk mahasiswa INSTIPER. 
INSTIPER merupakan perguruan tinggi yang sangat penting bagi bangsa, negara dan dunia. Dalam 2-3 tahun dunia terkena Covid hanya pertanian yang menjadi penyelamatnya. “Karena itu dalam Dies Natalis ke 64 Instiper harus melakukan konsolidasi untuk visi misi kedepan. Alam telah menempatkan INSTIPER sebagai perguruan tinggi yang paling penting untuk sekarang, besok dan masa depan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Dies Natalis INSTIPER ke 64.
Ketika Covid banyak aktivitas ekonomi yang berhenti. Pertanian tidak boleh berhenti karena semua orang tetap harus makan. Sekarang dunia sudah berubah , covid belum selesai disusul perubahan iklim dan geopolitik dunia yang berubah. Karena itu paradigma juga sudah berubah, sudah benar INSTIPER mengajarkan cara pertanian baru yang modern, produktivitas dan kualitas tinggi.
“Perguruan tinggi ini sangat hebat,Indonesia bahkan dunia butuh kalian. Dari sisi sumberdaya alam Indonesia sudah punya modal untuk pertanian yang hebat. Sekarang yang dibutuhkan adalah perguruan tinggi yang bisa menyesuaian dengan tuntutan baru. Perguruan tinggi tempat menumbuhkan intelektual yang memandang lebih baik terhadap pertanian dan memberi pembekalan supaya mampu menghadapi pertanian era baru,” kata Mentan.
Pertanian mendatang akan diisi digitalisasi, IoT, AI, varietas baru dengan produktivitas tinggi, efisiensi dan lain-lain. Apa yang dilakukan INSTIPER dengan memasukan semua hal ini dalam kurikulumnya sangat penting.
“Kalian masuk INSTIPER sudah pilihan Tuhan. Dengan keahlian pertanian yang kalian miliki saya yakin nanti ketika sudah tamat tidak akan miskin. Petani yang dulu identik miskin, kepananasan kehujanan, kaki penuh lumpur harus diubah. Dengan adanya smart farming, vertikal farming maka dari 1 m2 saja sudah mampu memberi kehidupan dan mencegah inflasi tinggi,” kata Mentan menyemangati mahasiswa INSTIPER.
Mentan menantang INSTIPER untuk bersama-sama dengan Kementan memperbaiki lahan-lahan pertanian dan memanfaatkan lahan pekarangan. Potensi lahan pekarangan sendiri sangat besar, contohnya di Karanganyar potensi lahan pertanian 50% lahan hamparan, 50 % lahan pekarangan.
Kementan siap menadantangani MoU dengan INSTIPER untuk pemanfaatan lahan pekaranan. Satu mahasiswa Instiper membina 1-2 desa baik budidaya, pasca panen dan pengolahan serta pembelian. Kementan juga akan mendantangani MoU dengan Kemendikbud untuk membentuk Badan Usaha Pertanian Kampus.
Dengan Badan Usaha Pertanian Kampus ini maka mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi terjun langsung dalam agribisnis, belajar kewirausahaan. “Anak milenial jauh lebih pintar dari generasi tua karena lebih melek teknologi. Kita dorong dan fasilitasi saja dan jaga jangan sampai patah semangat kalau mengalami kegagalan. Dengan pencak silat yang wajib di INSTIPER saya yakin mahasiswa di sini tidak pernah patah semangat,” kata Mentan lagi.
Rektor Instiper, Harsawadana menyampaikan INSTIPER berdiri pada tahun 1958, bersamaan dengan nasioalisasi perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda di Indonesia. INSTIPER terdiri dari 3 Fakultas yaitu Pertanian, Teknologi Pertanian dan Kehutanan dan Pasca Sarjana khusus Magister Manajemen Perkebunan.
Ketua Pengurus YPKPY Purwadi menambahkan “saat ini INSTIPER merupakan penguruan tinggi swasta pertanian tertua di Indonesia. YPKPY sudah melakukan rekstrukturisasi dan transformasi yayasan dan semua unit kegiatanya. Core kompetensi pendidikan dan perkebunan. Pendidikan sudah berubah , perkebunan juga dengan lahan dan SDM murah terbatas tetapi disisi lain SDM milenial dan teknologi melimpah”.
Saat ini YPKPY sudah merumuskan cara dan proses bisnis model baru, budaya dan ekosistem baru. Pendidikan bisa dilakukan dengan cara daring, luring, hibrid yang bisa diakses siapa asja, kapan saja dan bisa dijangkau semua kalangan.