INSTIPER Berangkatkan 631 Mahasiswa Magang di Berbagai Industri Perkebunan dan Kehutanan

Magang merupakan salah satu bentuk kegiatan wajib bagi mahasiswa INSTIPER, dimana mahasiswa dapat melakukan pembelajaran di luar kampus untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri serta kemampuan komunikasi di dunia kerja. Kegiatan magang di perusahaan juga merupakan kegiatan akademik unggulan di INSTIPER, dimana mahasiswa akan magang ke perusahaan, pusat riset, atau instansi pemerintah untuk mendapatkan pengalaman bekerja secara langsung. Melalui kegiatan magang, mahasiswa berkesempatan untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh di kampus dan disesuaikan dengan pekerjaan-pekerjaan di lokasinya magang.
Melalui kegiatan magang, mahasiwa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dan sebagainya), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dan sebagainya) serta pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja sehingga nantinya setelah lulus, mahasiswa akan cepat beradaptasi. 
Mulai tanggal 1 Agustus 2025, INSTIPER mengirimkan mahasiswa ke berbagai lokasi magang secara bertahap. Mahasiswa akan mengikuti kegiatan magang selama 3-6 bulan. Sebanyak 631 mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan magang di berbagai industri di bidang perkebunan dan kehutanan. Fakultas Pertanian mengirimkan sebanyak 424 mahasiswa yang terdiri dari 288 mahasiswa Prodi Agroteknologi dan 136 mahasiswa Prodi Agribisnis. Fakultas Teknologi Pertanian mengirimkan sebanyak 147 mahasiswa yang terdiri dari 75 mahasiswa Prodi Tenologi Hasil Pertanian dan 72 mahasiswa Prodi Teknik Pertanian. Fakultas Kehutanan mengirimkan sebanyak 60 mahasiswa.
Pada Rabu (23/7) berlokasi di GRHA INSTIPER, Dr. Maria Ulfah, S.TP., MP selaku ketua panitia magang mewakili Rektor INSTIPER, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng. secara simbolis melepas 631 mahasiswa  yang akan melaksanakan magang di berbagai perusahaan industri perkebunan dan kehutanan. Jika dilihat dari komoditasnya, sebanyak 78,9% mahasiswa mengikuti magang di bidang industri kelapa sawit, 9,5% di bidang kehutanan, 6,3% di bidang hortikultura, dan sisanya magang di bidang dengan komoditas lainnya seperti gandum, teh, karet, tebu, dan tanaman pertanian.
Dalam sambutannya Dr. Maria Ulfah menyampaikan, “Selamat melaksanakan kegiatan magang. Gunakan kesempatan ini untuk belajar secara langsung di dunia industri, karena magang adalah tempat menempa diri baik itu di perusahaan ataupun di instansi. Ditempat kalian magang juga memiliki aturan - aturan yang secara prinsip menuntut kalian untuk disiplin, dapat bekerjasama dengan teman ataupun dengan pegawai di tempat magang. Magang juga merupakan anak tangga bagi mahasiswa untuk meraih sukses di dunia kerja, sehingga manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Pada akhirnya tunjukkan kemampuan terbaik kalian dan selalu jaga nama baik kampus INSTIPER ”. 
Kegiatan magang mahasiswa di perusahaan sudah bertahun-tahun dilakukan oleh INSTIPER, bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan instansi. Kegiatan magang di INSTIPER merupakan kegiatan yang terstruktur, dimana pihak kampus mendesain kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa selama mengikuti kegiatan magang. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman untuk mempelajari proses bisnis dari hulu hingga hilir. Sebagai contoh, mahasiswa yang mengikuti magang di perusahaan kelapa sawit akan mendapatkan pengalaman dari proses pembibitan, pemeliharaan tanaman, panen, hingga pengolahan tandan buah segar di pabrik kelapa sawit hingga menghasilkan CPO.
Dr. Maria Ulfah menambahkan, “Pada magang tahun 2025 terdapat dua skema magang, yaitu magang reguler sebanyak 71% atau 445 mahasiswa, dan magang MBKM sebanyak 29% atau 186 mahasiswa. Saya berharap dengan magang ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja di dunia industri maupun dunia usaha sehingga nanti setelah lulus akan menjadi bekal bagi mahasiswa dan dapat langsung bekerja serta mampu menyesuaikan diri lebih cepat”.
Mahasiswa magang akan mendapatkan beberapa fasilitas berupa atribut magang, biaya transportasi ke lokasi magang, dan BPJS Tenaga Kerja. BPJS Tenaga Kerja yang diberikan kepada mahasiswa dapat dipakai selama periode magang mahasiswa. BPJS Tenaga Kerja tersebut mencover jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Selain itu mahasiswa juga telah mendapatkan materi pembekalan yang disampaikan oleh dosen maupun praktisi.
Pada kegiatan pembekalan dan pelepasan mahasiswa magang mahasiswa tahun 2025 menghadirkan Bapak Henry Hutajulu, SP. Sr. Manager Learning & Develompent PT. First Resources yang merupakan alumni INSTIPER untuk memberikan motivasi dan memberikan gambaran tentang dunia industri dan menyampaikan materi dengan judul “Magang sebagai Bekal Menuju Sukses dalam Dunia Kerja”.
Lokasi magang mahasiswa tersebar di 16 provinsi yang ada di Indonesia. Lima besar provinsi lokasi magang mahasiswa adalah Provinsi Kalimantan Tengah, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah. Selama mengikuti magang, mahasiswa juga diwajibkan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat yang bisa dilaksanakan seperti ikut mengajar di sekolah-sekolah, memberikan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, atau aktif di kegiatan sosial masyarakat.