Dr. Ir. Andreas W. Krisdiarto, M.Eng dan Tim Merancang-bangun Truk Cerdas Pemuat-Angkut Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
Dr. Ir. Andreas W. Krisdiarto, M.Eng, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER Yogyakarta, melakukan penelitian tentang truk cerdas pemuat tandan buah segar kelapa sawit. Penelitian tersebut dilakukan Dr. Andreas dan tim melalui hibah penelitian Grant Riset Sawit tahun 2024 yang didanai oleh Badan Pengelolan Dana Perkebunan (BPDP).
Tim penelitian yang diketuai oleh Dr. Ir. Andreas W. Krisdiarto, M.Eng tersebut beranggotakan 3 dosen, yaitu Eko Aris Budi Cahyono, ST., M.Eng., Teddy Suparyanto SPd, MTI., dan Irya Wisnubhadra, ST, MT.,Ph.D. Penelitian ini dalam kolaborasi dengan 2 perguruan tinggi lain, yang sama-sama dalam klaster Utama dan Mandiri.
Menggeluti bidang mekanisasi pertanian dengan sub bidang Sistem Panen dan Pasca Panen Perkebunan, Dr. Andreas memiliki latar belakang pendidikan Magister Agricultural Engineering dari Asian Institute of Technology, Thailand, dan doktoral bidang teknik pertanian dan biosistem dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Kepakarannya di bidang keteknikan pertanian khususnya panen, muat dan pengangkutan di industri kelapa sawit telah dibangun sejak penelitian disertasinya. Riwayat penelitian untuk kepakarannya ini sejalan dengan roadmap kurikulum pendidikan dan penelitian di Program Studi Teknik Pertanian INSTIPER Yogyakarta. Dari saat program doktoral hingga tahun 2025, Dr. Andreas telah mendapatkan hibah penelitian pendanaan eksternal sebanyak 7 kali yang berjalan selama 8 tahun.
Dr. Andreas yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala LPPM INSTIPER, menjelaskan, “Mekanisasi pertanian merupakan salah satu topik yang dipelajari oleh mahasiswa Prodi Teknik Pertanian INSTIPER. Mahasiswa di Prodi ini akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan analisis mengenai alat mesin dan sistem mekanisasi, yang mana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi kerja di perkebunan maupun industrinya seperti di pabrik kelapa sawit. Bidang kajian dan kerja keteknikan pertanian di perkebunan antara lain: infrastuktur jalan dan jembatan, workshop, pabrik minyak kelapa sawit, transportasi bahan dan hasil pengolahan, pengolahan limbah, serta pengelolaan air dan tanah. Dengan mengikuti kemajuan teknologi, keteknikan pertanian instiper juga membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan ketrampilan teknologi baru seperti teknologi informasi, sistem informasi geografi, otomatisasi & robotika”.
Salah satu pengayaan pengetahuan dan ilmu keteknikan pertanian yang dilakukan Dr. Andreas adalah melalui penelitian Grant Riset Sawit. Penelitian berjudul “Truk cerdas pemuat TBS Kelapa sawit” merupakan satu dari 57 proposal yang didanai BPDPS tahun 2025, setelah mengalahkan kurang lebih 700 proposal yang lain. Penelitian tersebut akan mengatasi persoalan pemuatan dan pengangkutan TBS yang saat ini umumnya dilakukan secara manual. Dr. Andreas bersama tim merancang bangun secara mekatronika sistem pemuat TBS dari TPH ke bak truk berteknologi maju. Pengembangan ini melibatkan ilmu mekanisasi, teknologi informasi, otomatisasi dan sistem kontrol, dan sifat fisik bahan (TBS). Dengan sistem cerdas tersebut maka dapat dicapai ketepatan (precision agriculture). Luaran penelitian berupa prototipe akan memberikan dampak efisiensi sekaligus mengurangi potensi kecelakaan kerja (pemuat TBS) di industri kelapa sawit maupun masyarakat luas. Sistem atau mesin ini juga dapat diterapkan pada komoditas perkebunan yang lain seperti tebu. Pelaksanaan penelitian juga melibatkan beberapa mahasiswa Prodi Teknik Pertanian, sehingga bisa menjadi ajang transfer ilmu dan kemampuan penelitian bagi mahasiswa.
Dr. Andreas selaku ketua tim menuturkan,“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPDP yang telah memberi kesempatan kepada tim peneliti INSTIPER untuk berkontribusi pada pengembangan kelapa sawit Indonesia melalui penelitian. Kami sangat bersyukur karena menjadi salah satu dari tiga tim peneliti INSTIPER yang lolos didanai penelitian Grant Riset Sawit Tahun 2024. Kami mengajak mahasiswa dan calon mahasiswa Teknik Pertanian untuk mengambil kesempatan pengembangan mekanisasi dan otomatisasi perkebunan, yang saat ini dan mendatang semakin dibutuhkan”.
Dr. Andreas menambahkan, “Bagi calon mahasiswa yang memiliki minat di bidang mekanisasi dan otomatisasi industri perkebunan, terutama kelapa sawit, jangan ragu, segera mantapkan diri untuk merajut masa depan gemilang bersama Prodi Teknik Pertanian INSTIPER. Banyaknya mitra kerja Instiper, yakni berbagai perusahaan dan industri perkebunan akan relatif memudahkan lulusan Teknik Pertanian Instiper mendapatkan pekerjaan dan berkarir”.