APKASINDO dan INSTIPER Inisiasi Terbentuknya UMKM Sawit Jogja Istimewa

Sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus kompetensi di bidang kelapa sawit, INSTIPER Yogyakarta dipilih menjadi tuan rumah Workshop Digital Marketing Bagi UMKM Sawit yang diadakan oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) ) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).  Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pengguna produk berbahan turunan sawit di Yogyakarta. Workshop ini merupakan wujud perhatian dari APKASINDO dan BPDP kepada UMKM pengguna produk berbahan turunan sawit di Yogyakarta.  
Workshop tersebut diselenggarakan selama tiga hari pada 24 hingga 26 April 2025. Pada 2 hari pertama, peserta dibekali pengetahuan tentang kelapa sawit dan produk turunannya serta dibekali ketrampilan digital marketing untuk memasarkan produknya, dihari terakhir peserta berkesempatan berkunjung di rumah produksi Mie Samer Yogyakarta. Dalam workshop itu, pelaku usaha mendapatkan berbagai materi yang tujuannya dapat meningkatkan penjualan (produknya) dengan memanfaatkan teknologi digital. Pada kesempatan yang sama, INSTIPER bersama APKASINDO menginisiasi terbentuknya UMKM Sawit Jogja Istimewa.
Sekretaris Jenderal APKASINDO, Dr. Rino Afrino mengatakan workshop yang diselenggarakan APKASINDO dan BPDP di kampus perjuangan sawit (INSTIPER Yogyakarta) ini untuk mendukung hilirisasi sawit. “Hilirisasi sawit digalakkan pemerintah agar memiliki nilai tambah agar bisa berdampak pada pembukaan lapangan kerja dan perekonomian dan dan mendorong tumbuh dan berkembangnya UMKM sawit di Yogyakarta dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar,” ujarnya, pada Kamis (25 April 2025) di Yogyakarta.
Menurut Rino, Indonesia menjadi pasar potensial bagi produk berbahan sawit dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa. Ini peluang bagi pelaku usaha UMKM untuk meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Seluruh pelosok daerah di Indonesia sudah terhubung dengan internet. Maka bagi pelaku usaha UMKM Sawit bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan dan memperluas pasar,” jelas Dr. Rino.
Pemanfaatan teknologi yang saat ini terus berkembang (digital) harus digunakan secara optimal. “Kami ingin menyambungkan yang jumlah anggotanya lebih dari 1 juta petani dengan produk berbasis sawit. Kami ingin menautkan bahan baku yang ada (sawit) dengan teknologi digital. Sebab, ada beberapa produk kecantikan yang dibuat dari produk turunan sawit. Ini peluang dan perlu disebarluaskan pemasarannya dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata Dr. Rino.
“Kami berharap dari workshop ini, akan muncul produk turunan dari sawit ada di e-commerce dari pelaku usaha UMKM dari Yogyakarta. Sehingga kedaulatan produk dalam negeri bisa kuat,” sambungnya.
Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Harsawardana menambahkan tekait dengan kegiatan Workshop Digital Marketing bagi UMKM Sawit yang diadakan di INSTIPER, pihaknya berusaha mentautkan atau menjembatani penyedia bahan baku dengan home industri UMKM di Yogyakarta.
“Kami bersama APKASINDO siap menjadi penghubung antara penyedia bahan baku dalam hal ini petani sawit di seluruh Indonesia. Dengan teknologi digital ini pelaku usaha tidak lagi ada batasan ruang dan waktu untuk mengembangkan pasar,” ucapnya saat menyampaikan sambutan.
“Kami berharap dengan materi yang disampaikan selama kegiatan (Workshop) pelaku usaha yang menggunakan produk turunan sawit yang ada di Yogyakarta yang penuh SDM kreatif bisa membantu hilirisasi sawit. Selama kegiatan workshop banyak manfaat bagi bapak ibu (pelaku usaha) selain pengetahuan digital marketing untuk pengembangan pasar produk sawit. Sehingga produk sawit bisa mendunia dan memperkuat ekonomi di masa kini dan mendatang,” tambahnya.