MEMAYU PEPADHANGING JAGAD : TIM PKM-PM INSTIPER MELAKUKAN PENGENALAN PRODUK OLAHAN DAUN KELOR KE MASYARAKAT KELURAHAN MERTELU, GUNUNGKIDUL

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) telah menerima pendanaan dari LLDIKTI untuk kegiatan PKM-PM. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) INSTIPER yang diketuai oleh M. Faisal Hasan Asari mahasiswa Fakultas Pertanian bersama ibu-ibu PKK padukuhan Mertelu Kulon melaksanakan kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk olahan daun kelor. Dimana sosialisasi yang di lakukan berupa pengenalan permasalahan stunting dan pencegahan stunting, produk olahan daun kelor sebagai alternatif pangan yang dapat meminimalisir stunting.
Pada kegiatan ini, Tim PKM-PM INSTIPER telah melaksanakan program selama kurang lebih 3 bulan. Dari program-program yang telah di laksanakan dihasilkan produk makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat yang di peroleh dari potensi lokal berupa daun kelor. Program ini diharapkan dapat menjadi ide untuk referensi makanan keluarga sekaligus ide untuk peluang usaha yang dapat menambah pendapatan ibu-ibu.
Maka dari itu, pada tanggal 11 juli 2024 telah di lakukan pengenalan produk ke masyarakat umum yang ada di kelurahan Mertelu. Kegiatan tersebut dihadiri ibu-ibu dari 10 padukuhan yang ada di kelurahan Mertelu, perangkat desa yang di hadiri oleh bapak sekretaris desa, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, dan Pihak Puskesmas. Pengenalan produk ini di lakukan untuk memperkenalkan produk olahan daun kelor tidak hanya ke ibu-bu padukuhan Mertelu Kulon tetapi juga ke masyarakat khusunya ibu-ibu di kelurahan Mertelu. Produk olahan yang dikenalkan berupa mie daun kelor, jelly daun kelor, stik daun kelor, dan macaroni daun kelor. Tim PKM-PM menerima respon yang baik dari pemerintah kelurahan Mertelu dan ibu-ibu PKK padukuhan Mertelu Kulon sebagai mitra.
Ibu Suminem selaku ibu dukuh padukuhan Mertelu Kulon memberikan tanggapan “kami sangat senang dengan adanya kegiatan dari teman-teman mahasiswa INSTIPER. Dari kegiatan ini kami mendapatkan pengetahuan baru terkait pencegahan stunting dan produk alternatif yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting. Biasanya kami hanya tahu daun kelor dikonsumsi dengan cara di sayur bening ataupun di buat bakwan. Dengan adanya adik-adik mahasiswa kami mendapat resep baru untuk di konsumsi melalui olahan daun kelor seperti mie, pudding, dan lain-lain sehingga anak-anak juga mau untuk mengkonsumsinya.”