LAUNCHING PUSAT SAINS KOPI NUSANTARA

Beberapa waktu yang lalu telah terjadi perubahan pasar kopi nasional, permintaan kopi untuk ekspor menurun namun permintaan kopi dalam negeri justru meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan selera konsumen kopi dalam negeri sehingga menimbulkan gelombang pasang permintaan kopi di Indonesia. Selain itu, harga kopi di pasaran dunia juga turun yang juga berdampak pada naik turunnya harga kopi dalam negeri. Kondisi yang demikian tentunya juga mempengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani kopi.

Bagaimana membangun sistem industri kopi yang berkelanjutan sehingga terbangun sistem bisnis yang lebih luas merupakan tanggung jawab bersama. Tanggung jawab tersebut tentunya tidak bisa dibebankan kepada petani.

Terdapat tantangan besar dalam membangun keberlanjutan kopi di Indonesia, terutama di bagian hulu. Kondisi hilir yang jelek dapat berdampak pada bagian hulunya. Bagaimana membangun sistem industri dan bisnis kopi yang berkelanjutan merupakan pokok bahasan yang akan dibahas dalam Focus Group Discussion pada 19 Juni 2019 di Ruang Auditheater INSTIPER mendatang. Acara tersebut merupakan kelanjutan dari Focus Group Discussion yang telah diselenggarakan di INSTIPER pada 12 Maret 2019 lalu.

Focus Group Discussion tersebut bertujuan sebagai ajang curah pendapat antar stakeholder perkopian Indonesia yang terdiri dari perwakilan pemerintah, lemabaga riset, perguruan tinggi, Dewan Kopi Indonesia, serta pengamat dan penggiat kopi.

Pada Focus Group Discussion yang dimoderatori oleh Dr. Ir. Purwadi selaku Rektor INSTIPER tersebut akan dikemas dengan format acara talkshow yang akan menghadirkan beberapa nara sumber seperti: Mogadishu Djati Ertanto,ST., MT. selaku Kasubdit IHT dan Bahan Penyegar Kementrian Perindustrian; Ery Novrizal Yunas selaku Kasubdit Tanaman Bahan Penyegar dan Rempah-Rempah Kementrian Perdagangan Luar Negeri; Ir. Ari Anindya Hartika selaku Asdep Industri dan Jasa Kementrian Koperasi UKM; Dr. Ir. Anton Apriyanto selaku Ketua Dewan Kopi Indonesia; Dr. Pujiyanto selaku Dewan Pakar Peneliti Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember; Samuel Karundeng selaku Direktur Unit Bisnis Hulu PT. Sulotco Jaya Abadi (bisnis unit perkebunan PT. Kapal Api Global); Saidul Alam dari Asosiasi Ekportir dan Industri Kopi Indonesia-AEKI; Zainal Arifin dari Ketua Kelompok Tani Gunung Sari Temanggung; Fitri Hendarto selaku Ketua Kelompok Tani Mengani Kintamani Bali; Begawan Perkebunan Bapak Soedjai Kartasasmita; serta para penagamat dan penggiat kopi di Indonesia.

Selain Focus Group Discussion, juga diselenggarakan expo untuk menampilkan berbagai produk kopi dan turuanannya. Adapun peserta instansi yang akan mengikuti expo diantaranya adalah INSTIPER, AIRICA-AI R&D Binus dan Nodeflux, Genetics Indonesia, PT. Mega Medica Pharmaceuticals, dan Kelompok Tani Kopi Temanggung.

Pada kesempatan tersebut juga akan dilakukan launching Pusat Sains Kopi Nusantara yang nantinya akan berkantor di Gedung Perpustakaan Pusat INSTIPER. Pusat Sains Kopi Nusantara merupakan wadah bersama para stakeholder kopi yang bertujuan untuk: mendorong terwujudnya sistem industri kopi yang berkeadilan; sebagai sarana kolaborasi antara academy, business, goverment, dan industry; serta menjadi pusat rujukan pengetahuan dan database, riset dan inovasi, studi kebijakan dan pengembangan sumber daya manusia.