Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dengan INSTIPER Menjalin Kerjasama dalam Bidang Tridharma Perguruan Tinggi

Kamis (21/3), Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menjalin Kerjasama dengan Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya untuk pengembangan pertanian dan pangan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul bakal mengembangkan lebih jauh potensi tanaman kakao dan kopi dengan menggunakan sentuhan teknologi modern. 
Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan akan mengembangkan teknologi dalam budidaya tanaman kakao dan kopi. Arahnya lebih kepada upaya menghasilkan produk unggulan. Di Gunungkidul, tanaman kakao dibudidayakan lebih banyak di Kapanewon Patuk, Karangmojo, dan Ponjong. Sedangkan tanaman kopi ada di Kapanewon Ngawen dan Nglipar. Luas perkebunan kakao secara total mencapai 1.300 hektar dan kopi kurang lebih 100 hektare.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Rektor INSTIPER, Dr. Harsawardana, M.Eng di INSTIPER. MoU tersebut merupakan langkah awal kerja sama berikutnya. Secara umum INSTIPER fokus pada tiga subsektor yaitu pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
“Saya berharap ada sinergi antara Pemkab Gunung Kidul dengan INSTIPER sehingga masing-masing pihak dapat memperoleh keuntungan yang sama, dan saya berharap juga INSTIPER dapat menerapkan hasil pelaksanaan pendidikan dan pengajarannya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Gunungkidul,” kata Sunaryanta.
Rektor INSTIPER, Dr. Harsawardana, M.Eng menegaskan INSTIPER memiliki konsentrasi bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. Hal ini sesuai dengan harapan Pemkab Gunung Kidul terhadap pengembangan tiga bidang tersebut.
“MoU ini akan memperkuat Pemkab Gunungkidul dari sisi pertanian dan peningkatan ekonomi dan mengembangkan INSTIPER dalam sisi akademi,” pungkas Dr. Harsawardana, M.Eng.